ABSTRAK
Gede Aditya Pratama. 2021. Identifikasi Kejadian Adverse Drug Reaction (ADR) Pada Pasien Tuberkulosis Di RSU Anutapura Palu (Di bimbing oleh: Dian Rahmawati, Muthmainah Tuldjanah)

Terapi obat anti tuberkulosis lini pertama terdiri dari isoniazid (H), rifampisin (R), etambutol (E), pirazinamid (Z), dan streptomisin (S). Penggunaan jangka panjang obat tuberkulosis dapat meningkatkan kejadian ADR yang dapat mempengaruhi keberhasilan terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan besar angka kejadian dan mengidentifikasi jenis Adverse Drug Reaction (ADR) pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Anutapura Palu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dan pencatatan dokumen selama bulan April-Mei 2021. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 64 pasien. Berdasarkan hasil penelitian pasien tuberkulosis yang mengalami ADR penggunaan obat anti tuberkulosis adalah sebanyak 40 pasien (62,5%) dan yang tidak mengalami ADR sebanyak 24 pasien (37,5%). Dengan hasil penilaian kausalitas ADR kategori probable (80%) dan kategori possible (20%). Jenis ADR yang terjadi pada pasien tuberkulosis antara lain adalah mual sebanyak 26%, muntah 13%, gatal 13%, pusing 13%, nyeri perut 12%, nyeri sendi 10%, ruam 7%, dan kesemutan 6%.
Kata Kunci : Tuberkulosis, Obat Anti Tuberkulosis, Adverse Drug Reaction, Naranjo.